Haramnya Musik dan Lagu

Nov 17, 2011 | Asy Syariah Edisi 040 |

(ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi)

Kontroversi tentang musik seakan tak pernah berakhir. Baik yang pro maupun kontra masing-masing menggunakan dalil. Namun bagaimana para sahabat, tabi’in, dan ulama salaf memandang serta mendudukkan perkara ini? Sudah saatnya kita mengakhiri kontroversi ini dengan merujuk kepada mereka.

Musik dan nyanyian, merupakan suatu media yang dijadikan sebagai alat penghibur oleh hampir setiap kalangan di zaman kita sekarang ini. Hampir tidak kita dapati satu ruang pun yang kosong dari musik dan nyanyian. Baik di rumah, di kantor, di warung dan toko-toko, di bus, angkutan kota ataupun mobil pribadi, di tempat-tempat umum, serta rumah sakit. Bahkan di sebagian tempat yang dikenal sebagai sebaik-baik tempat di muka bumi, yaitu masjid, juga tak luput dari pengaruh musik.

Merebaknya musik dan lagu ini disebabkan banyak dari kaum muslimin tidak mengerti dan tidak mengetahui hukumnya dalam pandangan Al-Qur`an dan As-Sunnah. Mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang mubah, halal, bahkan menjadi konsumsi setiap kali mereka membutuhkannya. Jika ada yang menasihati mereka dan mengatakan bahwa musik itu hukumnya haram, serta merta diapun dituduh dengan berbagai macam tuduhan: sesat, agama baru, ekstrem, dan segudang tuduhan lainnya.

Namun bukan berarti, tatkala seseorang mendapat kecaman dari berbagai pihak karena menyuarakan kebenaran, lantas menjadikan dia bungkam. Kebenaran harus disuarakan, kebatilan harus ditampakkan. Rasulullah n bersabda:Read More »

⏺🔥 *MENGENAL JEMBATAN YANG AKAN DILEWATI MANUSIA PADA HARI KIAMAT*

Salafy Solo:
📮Https://tlgrm.me/salafysolo
🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹

➖➖➖➖

📝 Soal: Apakah yang dimaksud dengan shirath yang dipancangkan di atas Jahanam? Bagaimanakah hukum beriman kepada shirath ini? Dan apakah semua yang melewatinya akan mendapatkan rasa sakit?

▶️ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz rahimahullah menjawab,

☀️ “Shirath ini adalah jembatan yang Allah pancangkan untuk kaum mukminin. Mereka akan melewatinya untuk menuju janah.

🔥 Di atas jembatan itu terdapat jangkar-jangkar yang akan menyambar manusia sesuai dengan kadar amalan mereka.

Read More »

♻ *Bantahan Terhadap Tulisan Syubhat “Ajaran Tauhid ‘Wahabi’ Muhammad bin Abdul Wahab ajaran Islam Ekstrem dan Radikal”*

Forum Salafy Purbalingga:

✍🏼Oleh
Al-Ustadz Muhammad bin Umar As-Sewed _hafidzahullahu ta’ala_

*Syubhat*

🗓Pada tanggal 15 September 2016 pukul 14.30 WIB telah diperoleh informasi tentang adanya ajaran tauhid versi Wahabi Muhammad bin Abdul Wahhab (ajaran Islam Ekstremisme dan Radikalisme) yang ditemukan dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI halaman 170 yang menyebutkan 8 poin ajaran tauhid versi Muhammad bin Abdul Wahhab.

1⃣ Isi dari 8 poin tersebut diantaranya sebagai berikut :

Read More »

✍🏻🛍 *KLARIFIKASI ASY-SYAIKH SULAIMAN AR-RUHAILI*

*_Info Terkini_*

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله وحده والصلاة والسلام على من لانبي بعده وبعد

🍋 Pada kunjunganku yang terakhir ke negara Indonesia pada tahun 1437 H aku menyampaikan muhadharah di masjid Jami’ Besar di Yogyakarta.

🔭 Kemudian para pengurus markaz Bin Baaz ketika di perjalanan meminta kami untuk naik ke markaz (Bin Baaz).
🌑 Dari pembicaraanku bersama para ikhwah tersebut tampak kepadaku bahwa mereka tidak mengetahui tentang keadaan Abul Hasan Al-Ma’ribi.

Read More »

✋🏻🌺:idea:🗒 APAKAH AL-MUSTHAFA TERMASUK NAMA NABI SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM?

📫 Pertanyaan : Apakah al-Musthafa termasuk nama Nabi shalallahu ”alaihi wa sallam?

🔓 Jawabannya adalah: Tidak, yang nampak, Al-Musthafa (yang terpilih) adalah termasuk dari sifat beliau. Dan yang aneh, sebagian manusia -Maha Suci Allah Yang Maha Agung- mengatakan : (Al-Musthafa berkata…. )

✋🏻 Padahal para sahabat radhiallahu ‘anhum adalah orang yang paling mengagungkan Nabi shallallahu alaihi wasallam, dan orang yang paling tahu diantara kita tentang biografi beliau. Abu Hurairah tidak mengatakan : (Al-Musthafa bersabda…. dst.)

📛 Tidak seorangpun dari kalangan sahabat, yakni setiap kitab-kitab hadits sahabat selalu mengatakan : (Telah bersabda Rasulullah,), (telah bersabda Nabiyullah) (telah bersabda Abul Qasim) dan yang semisal itu.

👋🏻 Akan tetapi manusia di zaman sekarang ini tertimpa musibah dengan bentuk lafazh-lafazh, dalam keadaan tidak melihat kepada orang-orang sebelum mereka (para salaf).

✊🏻 Pada hakikatnya, sepantasnya bagi kita untuk melihat kepada para pendahulu kita, misalnya sebagian manusia sekarang ini jika ingin mengatakan:  (Allah Taala berfirman.. ) dengan ungkapan: (Al-Haq berfirman; ini adalah firman Al-Haq)

💡 Maka memang tidak ragu, kalau Allah itu adalah Al-Haq Yang nyata, akan tetapi ucapkanlah oleh kalian: (Allah berfirman).
Nabi alaihish-Shalaatu wassalam tidak ragu lagi, kalau beliau adalah orang yang paling mengenal Allah daripada dirimu, paling mengagungkan Allah, tapi apa yang beliau ucapkan? Beliau mengucapkan (Allah Taala berfirman)
(Allah Taala berfirman: Aku adalah sekutu yang paling tidak butuh kepada tandingan-tandingan).

⚠ Akan tetapi sebagian manusia ingin memperbaharui, akan tetapi pembaharuan dalam perkara semisal ini tidak sepantasnya. Mengikuti salaf dalam perkara seperti ini lebih baik daripada pembaharuan.

📚 Sumber: Syarh Aqidah As-Safariniyah 1/72, Karya Syaikh Muhammad bin Utsaimin rahimahullah.

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎